Senin, 02 Maret 2015

Pengalaman Momzhak Ke Dokter Kulit | Beauty Diary

Hari ini aku mau cerita-cerita aja. Gak rekomen buat dibaca, karena hanya sedikit  hikmah yang bisa kalian petik, wkwk. (Baca postinganku yang lain aja ya, fufufu... )

Ceritanya gini, nih.

Walaupun dulu sering jerawatan, tapi belum pernah sekalipun ke dokter kulit ataupun dokter estetika buat berobat. Bayangkan, sekedar facial pun belum pernah!! Ndeso sekali ya buat ukuran orang yg nulis biuti blog, heu...

Meski begitu, bukan berarti aku gak pernah ke klinik kecantikan, lho. Dulu pernah sekali, tapi lucunya ke klinik kecantikan pas kulit wajah ku lagi gak kenapa-napa! Haha.

 Lah, kok bisa?



Ceritanya suatu hari aku nemenin mamaku ke sebuah klinik kecantikan langganan mama, namanya klinik Kusuma. Lokasinya deket  Citra Garden, Jakbar. Orang Tanggerang-Cengkareng tahu lah. Di Kusuma semua dokternya Sp.KK alias dokter kulit.

Aku gak terlalu ngeh sistem di Kusuma itu kayak gimana. Waktu itu mamaku cuma daftar sekali, gak lama dipanggil buat konsul dokter yang tempat konsulnya sebelahan sama tempat nebus obat (kebayang gak?). Pasiennya juga gak terlalu banyak, tempat prakteknya mirip rumah. Trus gak ada acara difoto-foto pre-treatment segala ataupun registrasi yang bikin ribet. Waktu itu aku ke Kusuma itu udah lama sekitar tahun 2008, jadi, gak tahu ya  Kusuma 2015 kondisinya gimana.

Pas lagi konsul sama dokternya, mamaku bilang,"Teteh, apa yang mau dibenerin? Udah sekalian aja" (etdah, berasa anaknya mesin #dibenerin).

Pas mamaku bilang ada yang mau dibenerin apa enggak, aku bilang gak ada. Emang gak lagi kenapa-kenapa, cuma komedo aja. Ya, waktu itu emang lagi mulus. Tahu lah, nih kulit dari dulu angot-angotan, kalau lagi mulus ya cantik, kalau lagi jerawatan ya memble.

Mamaku ngotot, "udah sekalian aja periksa sama pesen krimnya!"

Pas diperiksa sama dokternya, dokternya cuma bilang,"Ah, iya cuma komedo aja, sama ada bekas jerawatnya dikit, ya."

Saat itu aku gak tahu siapa nama dokternya, yang kuingat dokternya cowok udah tua, tapi mukanya selicin kaca, haha.

Yaudah akhirnya dokternya nulis 2 resep sekaligus. Trus langsung nebus obat gak pake lama, soalnya pasiennya emang lagi dikit banget.

Mamaku cuma dikasih 2 obat, sunblock sama serum. Katanya diresepin yang udah abis aja. Dalem hati,"yampun mah, sunblock bisa dibeli dimana-mana kali, mana harganya di atas rata-rata sunblock pasaran."

Yang bikin kaget, pas liat tebusan resep punya ku, dong. Ada facial wash, toner, sunblock, sama krim malam. KOMPLIT! Ditotal-total jauh lebih mahal sama perawatan keriput punya nyokap.

Duh, mana bayar konsulnya juga dobel! Dikirain karena gak pake daftar, bayar konsulnya cuma mamaku aja, wkwk. Padahal dokternya cuma lihat kulitku sekilas dan cuma bilang bilang,"Ah, iya cuma komedo aja, sama ada bekas jerawatnya dikit, ya."

Aku bilang sama mamaku, kalau ini kemahalan. Mamaku bilang, habis aku gak pernah perawatan katanya. Mungkin mamaku pernah gemes kali ya ngeliat anaknya, jerawatan tapi giliran diajak ke dokter alesannya segambreng. Ya, tapinya gak ngajak pas lagi gak jerawatan juga kali, huhuhu.

Padahal aku bukannya anti dokter kulit, lho. Hanya saja, jerawat yang aku alami emang bukan derajat parah dan lama sembuh. Acne kan ada yg mild, moderate, severe. Yah, aku mah paling cuma moderate, karena akne kistik pun cuma nongol sebulan sekali. Kalau jerawat kecil-kecil kan tinggal oles obat jerawat.

Dulu memang pernah jerawatan PARAH BANGET, tapi cuma diobatin sama Vitacid bisa sembuh sedia kala. Waktu itu emang ditambah lagi stress banget, jadi jerawatanya beda sendiri karakternya. Pas stressnya hilang, jerawat ikut ngilang juga (dibantu juga sama ngerubah lifestyle yang acak kadut)

Lagian, aku juga mikir. Kalau seandainya obat jerawat yang aku oles gak membuahkan hasil, aku pasti ke dokter. Kalau bisa diobatin sendiri kenapa harus ke dokter sih? (dasar orang gak mau rugi).

Sikap gak mau rugi kaya gitu, ternyata kebawa-bawa sampai pas punya anak.

Misalnya, anakku demam. Suami udah kalang kabut, aku sih tenang-tenang aja, toh demamnya baru hari pertama, pas diukur suhunya... yah baru 38,0 derajat Cekcius, anaknya juga masih jumpalitan ke sana-sini. Akhirnya cuma dikasih parasetamol sambil bismillah aja, udah. Lagian, kalau mau ke dokter, apa yang mau diperiksa? Diperiksa paling gitu-gitu aja (pan udah diperiksa juga sama emaknya?). Kalau mau periksa lab, periksa lab apaan yang positif di demam hari pertama? Kecuali suspek dengue, bisa deh tes NS1 demam hari pertama sampai ke tiga.

Di sini aku bukannya pelit. Tapi, dari dulu aku berprinsip, homecare itu nomer satu. Tapi, yg namanya homecare itu bukan berarti kita sembarangan diagnosis sendiri terus nyari obatnya lewat internet. Bukan. Bukan juga kita malah takut ke dokter, trus membiarkan penyakit bertambah parah, dan malah nyari-nyari pengobatan alternatif yang gak jelas. Bukan.

Maksudnya, kita harus paham, kapan sakitnya bisa kita diobati di rumah, dan kapan harus ke dokter. Gitu aja, simpel. Kalau mau tahu informasi tentang homecare, banyak kok bukunya di toko buku. Jangan mentang-mentang sekarang ada BPJS, dikit-dikit ke dokter, dikit-dikit minta surat rujukan #curhat.

Kalau setiap keluarga (khususnya ibu) paham dengan prinsip-prinsip homecare, akan ada banyak uang yang terselamatkan. Lah kok malah bela uang? Kan yang penting nyawa!

Yah, kalau kalian dari keluarga kebanyakan harta, tiap hari ke dokter juga gak masalah meski gak sakit heuheu. Tapi, banyak dari kita yang harusnya lebih menghemat pengeluaran untuk hal lain, malah dipusingkan dengan masalah anak demam atau sakit-sakit ringan lain yang sebenarnya bisa diobati sendiri.

Oke, balik ke dokter kulit.

Nah, akhirnya sempat perawatan komedo dari Kusuma. Yang paling berkesan adalah facial wash-nya, itu enak banget dipake, kayak Ristra Med Soap. Sunblock gak aku pakai, karena pliket. Pas aku tanya, SPFnya cuma 15 apa 25 gitu (lupa). Padahal, aku lagi sering-seringnya baksos ke luar kota dan panas-panasan, akhirnya pakai sunblock yang biasa kupakai karena SPFnya lebih tinggi (dan lebih enak dipake). Kalau krim malamnya aku pakai sampai habis.

Pas pake krim dokter, kulit emang jadi bersih! Lebih putih, komedo juga gampang dikeluarin pakai jari.

Trus ketergantungan gak?

Kan orang ngiranya kalau pakai krim dokter kulit pasti ketergantungan. Kalau aku sendiri gak ngerasain itu. Aku cuma treatmen sekali aja, habis itu balik ke skincare biasa. Kulitnya ya masih tetep bagus karena aku balik ke skincare lama (dulu pakai Sebamed Clear Face). Kalau lagi jerawatan, tinggal oles Vitacid atau benzolac (dulu pake merek Oxy, isinya benzoyl peroxide juga).

Sebenarnya, aku gak terlalu setuju dengan istilah 'ketergantungan krim dokter'. Kalaupun ada, kayaknya gak semua. Lagian, setahuku yg bikin ketergantungan itu cuma satu, yaitu steroid (cmiiw). Lah, masa isinya steroid semua sih? Kalau kayak tretinoin, hidrokinon, AHA, gak bikin ketergantungan kok.

Eit, tunggu-tunggu...

 Ketergantungan maksud orang-orang tuh gini kan: krimnya harus terus dipake, kalau lepas malah jadi Rebound? Jadi, pas dilepas krimnya, muka jadi breakout ampun-apunan.

Atau jangan-jangan ngiranya gini, krimnya harus terus dipake, kalau lepas kondisi kulit balik ke semula? Nah, kalau ini sih bukan ketergantungan, itu tandanya kulit kita emang udah waktunya butuh sama perawatan-perawatan tertentu.

Pembaca blog ini sering tanya gini,"Krim merek A bikin ketergantungan gak? Krim merek B kalau distop kondisi kulit balik kesemula gak?"

Sebenarnya harus bisa dibedakan mana ketergantungan, mana kebutuhan.

Kalau cuma krim-krim merek yang dijual bebas, gak ada kok yang bikin ketergantungan. Tapi, kalau dilepas kondisi kulit balik lagi, itu tandanya bukan ketergantungan, itu tandanya kulit BUTUH perawatan.

Misal gini, aku setiap hari pakai tabir surya. Kulit kalau pakai sunscreen itu cerah, gak belang, gak kusam. Terus, sunscreen aku stop selama beberapa minggu. Akhirnya kulit jadi menggelap dan kusam.

Nah, kalau begitu, apakah tandanya aku ketergantungan sama sunscreen? Enggak, itu tandanya kulitku memang butuh sunscreen, karena setiap hari aku terpapar matahari.

Sama aja kaya orang dewasa yang ngerasa kulitnya harus mulai scrubbing secara berkala, karena kalau gak scrubbing kulitnya kusam. Ini bukan ketergantungan sama scrub, tapi kulitnya emang udah butuh discrub karena regenerasi sel kulitnya udah gak sebagus waktu masih anak-anak.

Ah, udah deh segitu aja. Ngantuk juga ya ngetik sambil tiduran, hehe. No picture ya, soalnya ngetik dari hape pake aplikasi Blogger.. Kalau ada salah-salah ketik harap maklum.

Love, Momzhak

Pengalaman Momzhak Ke Dokter Kulit | Beauty Diary Rating: 4.5 Diposkan Oleh: sa

2 komentar:

  1. Keterlaluan sekali anda ini,tinggal copas artikel dr blog orang.Klo memang tdk bs menulis artikel,jgn sampai plagiat 100%.Saya pembaca setia blog yg anda copas.Saya doakan anda insaf,carilah rezeki dgdgn cara halal,hargai hasil karya orang lain.Thank's.

    BalasHapus
  2. Bandar Judi Online MansionBet88
    CERITA PANAS
    BERITA HARIAN
    BERITA BOLA
    BERITA BEBAS

    Promo MANSIONBET88 adalah:
    - Bonus New Member 30%
    - Cashback Sportsbook 5% up to 10%
    - Bonus Rolling Casino & Slots 0.5%-0.8%
    -Bonus Turn Over (TO) Poker 0.5%-0.8%

    1 Akun Untuk Semua Permainan
    - Sportbook
    - Poker: Domino99, BandarQ
    - Slot: Paragmatic, Habanero, PS Slot, TTG, ISB, CQ9, MG, SG, GMP, SP, RTG, FG
    - Casino: EBET, SBOBET CASINO, ION CASINO, VIVO GAMING, EVOLUTION GAMING, IDN LIVE, DELUXE GOLD, TAISHAN, SEXY GAMING, M88

    WHATSAPP: +855883924663
    Line : mansionbet88
    Wechat : mansionbet88
    LINK : www.mansionbet88.com/


    mansionbet88.com Bandar Judi Online di Indonesia yang sudah sangat besar dan terpercaya

    BalasHapus