Sabtu, 12 Oktober 2013

Menularkan Inspirasi Cantik Dengan Kosmetik Halal

Tetap rapi, wangi, cantik terawat saat di rumah...
Semenjak menikah, saya malah jadi keranjingan berdandan. Gak cuma dandan malah, dari ujung rambut sampai kaki, sebisa mungkin harus terawat. Habis, saya seneng sih kalau suami udah muji 'cantik', hehe. Selain itu, untuk menjadi Istri idaman suami, tidak cukup sekedar baik budi dan pandai memasak, tetapi pandai menyenangkan hatinya dengan penampilan yang segar dan menarik di dalam rumah. Setuju, ya?



Rasulullah SAW pernah bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ
 
“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau (suami) memandangnya, ia menyenangkanmu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau berpergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu.” HR. Ahmad dan Muslim

Betul kan? Inner beauty itu memang penting, tapi kecantikan luar lah yang lebih dulu terlihat. Jadi, para Bunda, jangan lupa untuk tetap berpenampilan cantik saat di rumah, insyaAllah bernilai ibadah. Lagipula, bermakeup untuk bekerja dan jalan-jalan, itu sih biasa. Hampir semua wanita melakukannya, termasuk saya. Tapi berhias di rumah? Masih belum jadi kebiasaan yang banyak dilakukan. Kalau begitu, mari kita budayakan! ^^

Dan yang namanya cantik, jangan cuma disimpan sendiri, meski banyak juga yang maunya begitu (ups, becanda). Rasanya akan lebih enak, kalau kita bisa berbagi. Bisa melalui obrolan antar sesama teman, tulisan di blog, bahkan sampai membangun sebuah industri kecantikan. Itu baru namanya inspiring beauty.

Ngomong-ngomong cantik yang menginspirasi, saya pernah punya cerita bagaimana gaya makeup saya akhirnya dijadikan inspirasi beberapa sahabat saya dalam berdandan, selain itu saya pun berusaha menularkan pentingnya bermakeup untuk suami dan anak-anak kita, karena itulah berhias yang paling memiliki 'nilai'.

Saya dan beberapa sahabat memang masih menjalin pertemanan yang erat, meski kami tepencar oleh jarak yang jauh, sudah bekerja dan memiliki keluarga sendiri. Tapi, yang namanya perempuan, sharing tentang apapun pasti jalan terus, salah satunya sharing mengenai hal yang lekat dengan dunia wanita, yaitu tentang kecantikan dan kawan-kawannya.

Dari obrolan melalui layanan messenger, mereka sering mengomentari display picture saya, katanya "Sekarang mukanya lebih segar merona, makin mulus, ya?" Kadang mereka ada yang 'nuduh' saya pakai perawatan dokter, bahkan ada yang bilang (sambil bercanda),"Ah itu mah efek filter."

Ah, saya sih ketawa aja, lagian wajah saya ini memang gak mulus-mulus amat kok, ada lah beberapa noda jerawat yang sedang dalam proses pemudaran. Belum lagi kalau kurang tidur, sering dihinggapi jerawat juga.

Kemudian saya jawab jujur,"Wajahku gak semulus yang dikira, kok. Itu cuma dibantu makeup. Jadi merona ya karena bantuan blush-on."

Tapi, mereka malah gak percaya. Ya, wajar sih mereka kurang percaya, soalnya yang namanya makeup masih sering dikonotasikan dengan tampilan wajah yang menor. Padahal, gak semua dandanan itu harus mirip aktris antagonis sinetron >_<

Saya pun bilang,"Itu namanya no-makeup-makeup. Kelihatannya gak dandan, tapi tetep cantik kan? Hehe." Langsung deh, diberondong pertanyaan bertubi-tubi tentang beauty. Obrolan kami saat itu malah jadi lebih mirip kursus kecantikan online. Padahal, kemampuan dandan saya standar saja, minimal saya menguasai teknik makeup untuk rutinitas harian.

Untuk gaya bermakeup sehari-hari, saya sendiri memiliki gaya yang dimiliki oleh kebanyakan wanita, yaitu 'natural look'. Selain itu, saya punya style bermakeup lainnya yang sebisa mungkin harus saya terapkan setiap hari, yaitu: minimalis, cocok, mudah, halal dan aman. Nah, keenam style itulah yang akhirnya menjadi prinsip saya dalam bermakeup.

Hmm, prinsip bermakeup? Rasanya lucu kali ya, kalau make-up saja pakai prinsip? Padahal, konon katanya, dalam bermake-up itu tidak ada batasan, bebas-bebas saja mau seperti apa. Tapi bagi saya, sedikit aturan bermakeup untuk diri sendiri itu cukup penting, terutama untuk make-up sehari-hari. Dan ternyata, beberapa prinsip yang saya pegang itu bisa menginsipirasi kawan-kawan saya dalam berdandan! :)

Prinsip Makeup Harian Saya

1. NATURAL Look Make-Up
Saya memang cenderung memilih tampilan alami daripada yang lainnya. Di mana saya tetap bisa menojolkan kecantikan fisik saya tanpa harus terlihat 'palsu' atau dibuat-buat. Sehingga tidak ada perbedaan yang besar antara saat menggunakan make-up dengan yang tidak.

Kalau mau terlihat alami, ya gak usah dandan saja sekalian. Mengapa harus direpotkan dengan make-up?

Kalau begitu, coba tengok dulu quote berikut:

"The best thing is to look natural, but it takes make-up to look natural"
(Calvin Klein)
Atau, pernah lihat gambar di bawah ini:

Ambil jalan tengah saja :D
Sumber gambar: Alexandradal Deviantart
Lagipula, berdandan natural itu ada cara tersendiri, lho. Bukan cuma sekedar memoles bedak tipis, lipstik tipis, pokoknya bukan hanya sekedar tipis. Banyak deh caranya :)

2. Penggunaan Produk Make-Up MINIMALIS
Maksudnya, jumlah produk yang digunakan tidak berlebihan, seperlunya saja, setidaknya bisa menutupi wajah saya yang lelah atau kurang tidur. Satu-dua noda jerawat tidak perlu ditutupi total dengan concealer, sapuan two way cake powder sudah cukup mengcover kebutuhan saya selama ini.

Dengan menerapkan prinsip minimal, waktu yang saya butuhkan untuk berdandan pun singkat, mengingat pagi hari adalah waktu yang sempit dan sibuk. Belum lagi kalau sudah mengingat macetnya Jakarta. Kan gak lucu, telat kerja gara-gara dandan? Hehe.

3. COCOK Untuk Jenis Kulit Saya
Sebagai seorang pemilik kulit berminyak, pemilihan jenis make-up itu cukup penting. Salah-salah memilih, bukannya terlihat cantik, malah terlihat seperti menggunakan topeng. Misalnya, dalam pemilihan jenis foundation, saya cenderung memilih foundation berjenis powder atau two way cake (favorit saya, Wardah Lightening TWC) karena selain daya tutupnya yang baik, sekaligus bisa menyerap kelebihan minyak di wajah saya. Atau foundation cair, misalnya Wardah Exclusive Liquid Foundation (Light Beige 01).

4. MUDAH (Tidak Menyulitkan Saya dalam Beribadah)
Untuk dandanan sehari-hari, saya hampir terbilang jarang menggunakan makeup yang sifatnya waterproof, misalnya maskara dan eyeliner cair. Karena produk make-up semacam itu, membutuhkan banyak waktu untuk dibersihkan sebelum berwudhu.

Sebelum berwudhu, saya memang memiliki kebiasaan untuk menghapus semua riasan yang saya pakai di hari itu. Biasanya saya hapus dengan menggunakan tisu basah atau sejenis cleansing oil sheet. Tapi itu akan menjadi sedikit memakan waktu bila membersihkan jenis make up yang waterproof, terutama maskara. 

Jadi, untuk menghemat waktu, saya memang lebih suka menggunakan make-up yang mudah dibersihkan dengan tisu basah bahkan dengan air saja. Make-up tahan air seperti maskara dan eyeliner cair biasanya saya gunakan di saat saya haid, di luar masa itu sangat jarang saya pakai.

Mengapa make-up waterproof harus dibersihkan sebelum berwudhu?
Menurut Dr. Isnawati Rais. MA, Dosen ilmu hadis Fakultas Syariah, UIN Jakarta, "sampainya air wudhu menjadi syarat syahnya wudhu, oleh karena itu jika terdapat anggota wudhu yang tidak terkena air, maka tidak sah. Boleh saja menggunakan kosmetik waterproof asal dibersihkan terlebih dahulu sebelum berwudhu. Menggunakan cat kuku, maskara dan bedak waterproof hanya akan menghalagi terbasuhnya air ke anggota wudhu." (Sumber: Majalah Keluarga MUZAKKI)

Bermakeup boleh saja, tapi perhatikan juga sah-nya ibadah kita. Repot? Kalau saya tidak :)

5. Mengutamakan Produk Kosmetik HALAL
Islam membolehkan wanita bermakeup untuk tampil indah dan rapi. Bahkan bermakeup bernilai ibadah bila diniatkan untuk menyenangkan hati seorang suami. Tapi, bermakeup ada syaratnya juga. Untuk kepastiannya, kita mengacu kepada salah satu Fatwa MUI mengenai kosmetik:

Penggunaan kosmetika untuk kepentingan berhias hukumnya boleh dengan syarat:
  • bahan yang digunakan adalah halal dan suci;
  • ditujukan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar'i; 
  • tidak membahayakan.
(fatwa MUI mengenai kosmetik[1], selengkapnya dibaca di link berita ini [click]

Ini prinsip utama saya dalam bermakeup, yaitu menggunakan kosmetik yang berasal dari bahan yang halal (boleh secara syari) dan suci (maksudnya bebas dari najis). Dan sudah hampir setahun belakangan ini, saya memang lebih tertarik membeli produk kosmetik halal. Dan alhamdulillah, semua kosmetik lokal yang saya gunakan sudah mengantongi sertifikat halal resmi. Diantara kosmetik halal yang kupakai, WARDAH adalah favoritku.

Wardah, my favorite halal cosmetics n_n
Berawal dari ketertarikan saya terhadap isu dan info kecantikan (yang tiada habisnya!), suka menulis, dan telah memprioritaskan produk kosmetik halal, akhirnya saya mencoba untuk menyalurkan kecenderungan itu ke dalam blog ini. Blog ini memang saya khususkan untuk memberikan informasi mengenai Beauty Halal dan yang masih berhubungan dengan itu. Walaupun saya sendiri memang bukan seorang expertis dalam bidang syariah yang kompeten menjelaskan persoalan halal-haram (karena saya hanya senang untuk terus belajar dan mensyiarkan apa yang saya ketahui :D). Dengan adanya blog ini, saya ingin menginspirasi Muslimah lainnya agar beralih ke kosmetik halal.

Tadinya saya tidak peduli, lho dengan kosmetik berembel-embel 'halal'. Dulu malah saya kira itu hanya strategi marketing dalam menjual produk. Lagian, ya gak masalah toh pakai kosmetik yang najis sekalipun, memangnya saya berbedak dan ngoles lipstik saat Shalat? Dipikir-pikir lebih dalam, ternyata masalah halal-haram kosmetik tidak sedangkal pemikiran saya saat itu.

Untuk diketahui bersama, kosmetik tidak sebatas bedak dan lipstik, namun segala usaha yang membuat penampilan luar tubuh menjadi lebih pantas, disebut kosmetik. Dari hair care, skin care, make-up, perawatan gigi, body care, sampai nail-hand-foot care semua adalah kosmetik. Dan itu digunakan hampir setiap hari oleh wanita, bahkan tanpa sadar digunakan saat beribadah. Misalnya, wewangian dan body lotion sering saya pakai sebelum Shalat.

Meski kosmetik hanya diaplikasikan di permukaan kulit, namun sebagian bisa terserap aliran darah. Mengingat permeabilitas jaringan kulit yang bisa menyerap zat tertentu saat diaplikasikan di atasnya, yang kemudian disalurkan melalui kapiler, hingga akhirnya diteruskan ke peredaran darah manusia.

Setiap segala sesuatu yang masuk kedalam darah seorang Muslim, haruslah yang halal. Halal cara mendapatkannya, dan halal juga zatnya. Jadi, halal adalah bagian dari kehidupan anda dan saya juga sebagai Muslimah. Yup, halal is my life :)

Setelah itu, saya sadar, kalau kosmetik yang kita gunakan, kehalalannya harus diperhatikan juga, sama seperti saat seorang Muslim dalam memilih makanan.

Memangnya ada apa dengan kosmetik, sampai kehalalannya harus diperhatikan seperti makanan?

Jawabannya, karena banyaknya bahan-bahan dalam kosmetik yang harus diwaspadai titik kritis keharamannya.  Kalau kita telisik lebih dalam, ternyata ada banyak zat yang statusnya 'syubhat' (tidak jelas status halal-haram nya), menjadi bahan baku produk kecantikan kita. Dan tidak hanya unsur babi yang menjadi biang keharaman kosmetik, ada beberapa lagi unsur yang tidak boleh ada, yaitu: Darah, unsur tubuh manusia, bangkai, hewan halal yang sembelihannya tidak syar'i (statusnya jadi bangkai), hewan bertaring/buas dan khamar (unsur memabukkan, cth: minuman keras).


Piggy dan turunannya (perhatikan yang bertanda merah)

Tidak hanya si piggy
Dengan majunya teknologi era modern, kini unsur haram (terutama babi), tidak terang-terangan menyebut bahan yang terkandung adalah terbuat dari babi dan bahan haram lainnya. Kalau tertulis swine placenta dalam ingredient, sudah jelas itu plasenta babi. Tapi, tahukah kalau ada bahan yang sekilas aman-aman saja, namun bisa menjadi haram ststusnya? Inilah zat-zat di dalam kosmetik yang harus diwaspadai:
  • Gliserin
    Hampir di setiap produk kosmetik mengandung gliserin. Girls, yuk coba tengok rame-rame, komposisi/ingredient produk kosmetik yang kita pakai. Jangan kaget ya, kalau banyak diantaranya mengandung gliserin. Di sampo, kondisioner, pelembab wajah, sunscreen, body lotion, alas bedak cair, lipgloss, kesemuanya itu biasanya mengandung gliserin! Karena gliserin memang bermanfaat sebagai pelembab atau agen penghalus. Gliserin ada yang diambil dari tumbuh-tumbuhan, namun yang paling banyak berasal dari sumber hewani seperti babi dan sapi. Kalau berasal dari tumbuhan dan sapi yang disembelih secara syar'i, insya Allah halal. Nah kalau dari selain itu, tahu dari mana kalau itu halal? :)
  • Kolagen
    Hampir setiap wanita pasti tahu, fungsi kolagen dalam kosmetik. Dari melembabkan kulit sampai (konon katanya) bisa mengurangi keriput. Kolagen merupakan protein jaringan ikat, yang dalam pemanfaatannya, bisa berasal dari manusia, babi, sapi, sampai tumbuhan (phyto-collagen)
  • Plasenta
    Plasenta adalah jaringan penghubung antara ibu dan bayi selama masa kehamilan. Fungsinya untuk mentransfer oksigen dan asupan nutrisi dari tubuh ibu ke janin. Melihat fungsinya itu, tak heran kalau plasenta mengandung tinggi nutrisi (terutama protein), ditambah lagi, plasenta membawa suatu hormon yang berfungsi sebagai stimulasi pertumbuhan sel-sel. Karenanya, plasenta bisa digunakan dalam industri kosmetik sebagai anti-keriput, mencegah penuaan dini, dll. Plasenta yang digunakan tentunya berasal dari mamalia, misalnya sapi, kambing, babi, sampai plasenta manusia.
  • Vitamin
    Kok vitamin bisa berasal dari yang haram? Tentu bisa, kalau dalam proses produksinya menggunakan media yang haram, misalnya coating agent yang berasal dari gelatin babi. Coating agent memiliki manfaat agar vitamin berada dalam kondisi yang stabil, sehingga tidak mudah rusak oleh lingkungan[2]. Namun gelatin untuk agen pelapis vitamin tadi, tidak semua haram kok, karena ada juga gelatin yang diambil dari sapi, karagenan dan gum.
  • Hormon
    Hormon yang digunakan dalam kosmetik, bisanya berasal dari hewan[2]. Nah, pastikan hewan yang digunakan adalah hewan yang halal.
  • Lactic Acid (golongan AHA)
    AHA itu banyak macamnya, salah satunya adalah Lactic Acid. Dalam proses pembuatan lactic acid, diperlukan sebuah media yang berasal dari hewan atau mikroba[2]. Dan kita butuh jaminan kalau lactic acid yang kita pakai dibuat dengan cara dan bahan yang halal.
Tidak hanya itu, pewangi , pewarna, aneka enzim, bisa menjadi haram kalau menggunakan media (perantara) yang haram dalam proses pembuatannya.

So, bahkan kosmetik yang mengklaim produknya natural, herbal, green, nabati dan semacamnya tidak menjamin bebas dari unsur yang najis. Misalnya, zat aktifnya memang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan (yang jelas halal), tetapi apakah zat additifnya bersih dari unsur yg dianggap najis?

Satu lagi yang paling sering ditanyakan adalah, "bolehkah kosmetik mengandung alkohol?"

Alkohol atau sering dikenal juga dengan ethanol/ethyl alkohol sering digunakan dalam produk kecantikan sebagai solvent (pelarut). Biasanya ada pada toner wajah, tonik rambut, sabun pembersih muka, dsb. Mengenai permasalah alkohol ini, kita mengacu pada fatwa MUI mengenai status kehalalannya:

"...Penggunaan alkohol/etanol hasil industri non-khamar (baik merupakan hasil sintesis kimiawi ataupun hasil industri fermentasi non-khamr) untuk proses produksi produk makanan, minuman, kosmetik dan obat-obatan, hukumnya: mubah (boleh), apabila secara medis tidak membahayakan" (sumber: buku Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975, hal: 736)
Jadi, alkohol/ethanol boleh digunakan di dalam kosmetik, dengan syarat bila alkohol tersebut tidak berasal dari industri minuman keras (beverage industry) dan tidak membahayakan kesehatan.

Nah, karena banyaknya zat-zat yang harus diwaspadai titik kritisnya, butuh lembaga yang terpercaya dalam memberikan jaminan halal. Kalau di Indonesia, siapa lagi kalau bukan LPPOM MUI yang bisa memberi jaminan halal yang resmi? 

Untuk mendapatkan jaminan halal MUI tidak bisa main-main, lho. Semua melewati proses yang ketat sampai akhirnya suatu produk bisa mendapatkan sertifikat dan label halal. Ada beberapa cara mengetahui apakah suatu produk sudah mendapatkan sertifikat halal MUI atau belum, antara lain:
  1. Cek logo halal di kemasan produk
    Nah, ini yang paling gampang. Tinggal lihat kemasannya saja, biasanya sudah terpampang logo halal khas milik MUI. Contohnya seperti gambar berikut ini:

    contoh logo halal pada kemasan produk

  2. Kunjungi Website MUI (halalmui.org)
    Ini juga bisa. Tinggal masukkan nama produk yang ingin kita cari. Nanti akan keluar nama produk dan tanggal expired sertifikat halalnya. Juga bisa sekaligus mengunduh daftar produk-produk halal yang lengkap dalam bentuk PDF.



    Tapi, sayangnya, kalau saya coba mencari produk halal tebaru melalui seacrh box-nya, sering jawabannya hanya 'no result found'. Ada baiknya, halalmui.org memperbaharui secara berkala, produk-produk apa saja yang sudah bersertifikat halal atau yang memperbaharui sertifikasinya. Agar umat muslim bisa langsung recheck, apakah produk halal yang dikonsumsinya betul-betul legal 'halal'nya atau tidak, mengingat banyaknya pemalsuan logo halal MUI akhir-akhir ini.

  3. Baca Jurnal Halal LPPOM MUI
    Kalau ini favorit saya! Betul-betul direkomendasikan untuk setiap muslim Indonesia! Bahkan, informasi produk halalnya lebih up to date dibandingkan halalmui.org. Ditambah dengan  informasi halal lainnya, seperti artikel-artikel, isu halal-haram terkini, dan banyak sekali pengetahuan yang saya dapat dari jurnal ini. Ah, i love Jurnal Halal. Jurnal ini membuat saya semakin teguh dalam prinsip Halal is my life.
    Keterangan:
    1. Beberapa Jurnal Halal koleksi saya :)
    2. Daftar belanja produk halal di setiap edisinya, lengkap dan UP To DATE!

Kalau ada yang bilang, halal itu sulit, itu salah besar. Segala sesuatu yang Allah bolehkan itu, jauh lebih banyak dari yang dilarang, coba renungkan saja (yang dilarang pasti itu-itu saja).

6. Selalu Pakai Kosmetik Yang AMAN
Mengingat banyaknya kosmetik ilegal yang masih bandel menjajakan diri di pasaran bebas. Ditambah dengan maraknya e-commerce, semakin memudahkannya kosmetik yang diduga berbahaya ataupun palsu merajalela di berbagai situs jual-beli online. Kalau gak pintar-pintar, bukannya cantik, malah mencelakakan diri sendiri. 

Keamanan suatu kosmetik yang kita pakai ditentukan oleh izin edar yang dimiliki. Agar bisa dijual resmi di pasaran, sebuah produk WAJIB mengantongi izin dari BPOM Indonesia, baik produk kosmetik dalam maupun luar negeri. Nah, dalam proses mendapatkan izin tersebut ada banyak syarat yang harus dipenuhi, salah satunya uji keamanan bahan yang digunakan.

No. registrasi dari BPOM, tanda suatu produk kosmetik boleh dijual bebas. Untuk mengetahui keasliannya, silahkan kunjungi direktori produk POM [click]

Jadi, produk yang telah memiliki izin dari badan POM, bisa dipastikan bebas dari bahan-bahan yang dilarang ada dalam kosmetik, seperti:
  • Zat berbahaya, yang merupakan toksin bagi tubuh kita (contoh: merkuri, rhodamine)
  • Golongan obat, karena obat hanya boleh digunakan dengan indikasi tepat, dan diberikan dibawah pengawasan dokter (contoh: hidrokinon, asam retinoat, resorcinol).
Anyway, sebenarnya, kalau menggunakan produk yang telah bersertifikasi halal, otomatis pasti terjamin aman, lho. Karena, kosmetik yang bisa mendapat sertifikat halal MUI, pastinya memiliki syarat yang tidak membahayakan kesehatan si pengguna. Yuk, pakai kosmetik halal! ^^


    Nah, itulah keenam prinsip saya dalam bermakeup: natural, minimalis, cocok, mudah, halal dan aman. Kelihatannya serius, padahal sih enggak kan ya? Hehe. Awalnya, keenam prinsip saya tadi, memang jadi bahan candaan kawan-kawan. Katanya, kayak apaan aja, makeup kan hepi-hepi, gak usah dibawa serius :p. Tapi akhirnya, beberapa prinsip makeup saya itu, malah menjadi inspirasi dandanan harian mereka. Terutama, mengenai pentingnya memakai produk kosmetik halal. Alhamdulillah :D
    http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/menularkan-inspirasi-cantik-dengan.html
      Lebih Penting dari Makeup
      Bermakeup memang bisa membuat wanita lebih cantik, tapi kecantikan yang esensi ada dibawah makeup itu sendiri, yaitu: Kulit. Dalam menciptakan sebuah tampilan make-up yang natural dan flawless, KULIT WAJAH YANG SEHAT memegang kunci utama. So, merawat wajah itu super-super-super penting. Bahkan, lebih penting dari make-up itu sendiri. Karena kulit itu bagaikan 'kanvas', kalau kanvasnya halus dan bersih, karya yang dihasilkan di atasnya akan dengan mudah tercipta indah.

      Standar kulit sehat saya gak macam-macam, yang penting warna kulit saya tidak kusam, tidak berjerawat, dan bersih dari noda hitam. Itu.

        Untuk mencegah (atau menangani) permasalahan tadi, butuh skincare yang aman dan cocok digunakan untuk kulit saya ini. Yang tidak kalah penting juga: telaten menggunakannya. Soalnya, percuma kan, selengkap apapun produk yang kita beli tanpa rajin menggunakannya? Hayo, siapa yang masih begitu? :D

        Sebelum masuk ke gaya bermakeup harian saya, saya mau share regimen skincare Wardah yang saya pakai. Kalau ada yang tanya, kok pakainya beda-beda seri (ada Lightening, Acne Series, White Secret), jawabannya: Memang itulah regimen yang cocok buat kulitku. Simple :)

        1. Lightening Milk Cleanser
          Kugunakan untuk membersihkan makeup di sore hari. Untuk mengangkat sisa milk cleansernya, saya tidak menggunakan kapas, melainkan dengan washlap basah. Setelah itu baru bersihkan dengan facial scrub. Jadi, milk cleanser selalu tersedia di kamar mandi saya, berduet dengan facial scurb dari Wardah juga.
        2. Lightening Facial Scrub
          Saya suka facial scrub ini, soalnya busanya sedikit dan tidak membuat kulit saya kesat. Saya malah kurang suka dengan pembersih wajah yang kesat, penuh busa berbuih-buih yang membuat kulitku kering. Facial scrub ini kupakai saat cuci muka pagi dan setelah membersihkan sisa milk cleanser. Butirannya banyak, tapi tidak kasar, jadi bisa digunakan setiap hari.
        3. Pore Tightening Toner
          Wah, kalau ini toner lokal terfavorit! Tidak terhitung sudah habis berapa kali. Selain mengandung kadar witch hazel yang tinggi, toner ini tidak mengandung alkohol, sehingga aman digunakan saat kulitku teriritasi.
        4. Acne Perfecting Moisturizer Gel SPF 18
          Sunscreen itu, skincare yang lebih berharga dari krim malam emas sekalipun! Bahkan, saat di dalam rumah, radiasi UVA bisa menembus kaca jendela, gak kebayang kan kalau keluar rumah tanpa tabir surya? Nah, untuk sehari-hari, saya mengandalkan produk Wardah yang ini sebagai pelembab ber-spf. SPF 18 cukup untuk saya yang aktifitasnya lebih banyak di dalam ruangan. Mengandung Titanium Dioxide yang berfungsi menangkan UVA dan UVB. Ada pelembab yang membuat kulit wajah saya bebas dehidrasi, plus triclosan yang mecegah wajah saya dari jerawat.
        5. Sunscreen Gel SPF 30
          Sunscreen halal dengan kadar SPF tertinggi yang pernah saya temui. Saya pakai ini untuk aktifitas berpanas-panas ria.
        6. White Secret Intensive Brigtening Essence
          Jerawat itu emang nyebelin, tapi ada yang lebih nyebelin lagi: BEKASNYA. Kalau ada noda jerawat, saya tidak pernah tunggu-tunggu dulu, langsung oles senjata andalan saya ini. Dalam  dua minggu, noda hitam berkurang, setelah sebulan noda pun pudar. Betul-betul tidak ada ampun! :D
        7. White Secret Night Cream
          Ini jagoan yang berduet maut dengan White Secret Essence. Saya biasanya pakai tipis-tipis setiap malam untuk memaksimalkan kerja Essence sekaligus mencerahkan wajah saya keseluruhan. Tapi, kalau wajah saya sudah cukup cerah, biasanya penggunaan krim malam ini saya skip, hanya pakai Essence nya saja di noda-noda jerawat.
        8. Wardah Massage Cream
          Kalau ini saya pakai untuk campuran coffee face scrub. Jadi, serbuk kopi hitam, saya campur dengan Wardah Massage Cream sampai menjadi pasta lembut, kemudian oleskan ke wajah sambil dipijat-pijat. Bilas dengan air bersih, diakhiri  facial scrub/wash. Ritual ini dilakukan minimal seminggu sekali. Bye-bye dull skin! ^^

        Gaya Makeup Sehari-hari Saya
        Setiap pagi, tidak sampai 5 menit saya merias wajah, plus pakai hijab yang cuma sekitar 2 menitan (udah disetrika dari semalam, hehe). Cepet kan? Yah, kalau dengan waktu 5 menit saja sudah cantik, kenapa harus nambah lebih dari itu? *uhuk

        Gaya dandanan harian saya, seperti bekerja, nge-mall atau di rumah saja, rasanya tidak jauh berbeda penampakannya. Hanya bermain-main warna lipstik, blush-on dan style berjilbab. Tapi sesekali, saya menggunakan Wardah eyeliner pencil dan mascara. Kalau ada acara khusus, saya tambah macem-macem lagi. Tapi special occasion kan jarang, jadi gak masuk daftar makeup harian, toh? Jadi gak apa-apa ya, gak masuk postingan ini? :D

        1. Base & Bedak
        ATAS: two way cake Wardah kesukaan saya. Seri Exclusive saya  pakai untuk acara malam hari, karena saat berfoto menggunakan blitz tidak memantulkan whitecast. Untuk seri Lightening, saya suka pakai untuk sehari-hari, selain mengandung agen pencerah, bedak ini sudah memiliki perlindungan terhadap sinar UV. 
        BAWAH: Hasilnya natural, kan? oil controlnya bagus dan tahan lama. Coveragenya cukup bagus untuk menutupi noda hitam bekas jerawat di area dagu saya. (di foto ini saya gunakan twc Lightening Wardah)

        Setelah membersihkan wajah dan menggunakan toner Wardah kesukaanku, aku oleskan Wardah sunscreen dan tunggu hingga meresap. Kemudian, saya sapukan Wardah two way cake powder favorit saya, Lightening TWC 'lightfeel' (Golden Beige) atau Exclusive TWC (Sandy Beige). Untuk aplikasinya, bisa gunakan powder brush atau spons kering untuk hasil yang lebih soft. Untuk coverage ekstra, bisa coba gunakan spons lembab (habis itu langsung cuci sponsnya, ya). 

        Tapi kadang saya suka pakai liquid foundation, terutama saat kulit sedang terasa kering, mengelupas dan membutuhkan hidrasi yang cukup. Saya pilih Wardah Exclusive Liquid Foundation (light beige), foundation ini bisa melembabkan tanpa membuat kulit saya berminyak.

        Kunci utama untuk menghasilkan makeup kompleksi yang natural adalah pemilihan bedak atau foundation yang mendekati warna kulit. Atau gunakan foundation satu tingkat lebih cerah, kemudian pilihlah bedak/twc yang satu tingkat lebih gelap (atau sewarna kulit).

        2. PENSIL ALIS
        Pensil Alis Wardah (Brown)
        Selanjutnya penggunaan pensil alis. Alis saya sebenarnya berambut, alias gak tipis. Tapi, ada space yang tidak merata. Disinilah fungsi pensil alis, untuk mengisi kekosongan-kekosongan tersebut. 

        Pensil alis Wardah yang saya pakai adalah yang berwarna cokelat. Warna cokelatnya bagus, deh. Warna cokelatnya tidak 'kemerah-merahan' seperti pensil alis lokal kebanyakan, melainkan cokelat gelap, sehingga memunculkan warna alis yang natural. Teksturnya pun empuk dan warnanya juga mudah keluar, tapi kita tetap bisa mengontrol warnanya. Dan satu lagi yang saya suka: ADA SIKATNYA! ^^

        Jangan lupa, untuk yang tidak berhijab, pilih pensil alis yang sewarna dengan rambut.


        3. PERONA PIPI
        1. Wardah Blush On C favorit saya, warnanya cute! Cocok untuk mereka yang berkulit putih - kuning langsat.
        2. LIhat warna pink dan peachnya, cakeppp...! Setelah mencampur keduanya, warnanya lebih cakep lagi. Love it.
        3. Tampilan Wardah Blush On C di pipiku, natural bukan?
        Bagi saya, blush-on memiliki efek yang ajaib, karena bisa membuat make-up kita tampil lebih hidup dan segar. Bisa dibandingkan kalau hanya memakai bedak saja, makeup kita akan terlihat flat, pokoknya seperti ada yang kurang. Tapi, kalau salah menggunakannya, blush-on akan sukses merusak seluruh tampilan makeup kita! 

        Jadi, kunci utama penggunaan blush on sehari-hari , adalah: Jangan Overdo.
        Untuk hasil blush-on yang natural, jangan berpatokan pada makeup orang-orang yang bekerja di depan kamera atau di atas panggung. Tentu beda.

        Cukup pulaskan blush on tipis-tipis di atas tulang pipi atau bisa tepat pada 'apple cheeks'. Kemudian pulaskan juga pada tulang hidung (nose bridge), sampai terlihat semu alami pada wajah kita, selesai. 

        Dan, ssst... gak perlu orang sampai tahu, kalau kita sebenarnya pakai blush-on. Hehe.


        4. LIPSTIK
        1. Lipbalm Wardah untuk meberi proteksi, dioles sebelum memakai Matte Lipstik Wardah kesukaan saya.
        2. Warna Wardah Matte Lipstick kesukaanku cantik ya? Saya suka mencampur keduanya.
        3. Ini hasil warnanya setelah dicampur. Lovely!
        Terakhir, adalah lipstik! Dan lipstik-lipstik keluaran Wardah adalah favoritku. Gak heran, kalau diantara produk Wardah yang kupunya, yang paling banyak adalah produk lipcolor-nya. Dan yang menjadi favoritku adalah:
        1. Matte Lipstick (Essential Nude & Bronze Nude ), sering saya mix keduanya.
        2. Longlasting Lipstick (Pink Sorbet)
        3. Wardah lipbalm Strawaberry SPF 15

        Terutama lipstik, penting banget untuk memilih yang halal. Karena tanpa sadar, lipstik itu bisa terjilat atau tertelan. Tahukah, kalau sepanjang hidupnya, (rata-rata) wanita menelan lipstick seberat 4,5 kg![3] Bahaya banget, kalau yang ternyata ditelan adalah lipstick yang mengandung lemak babi *merinding. Jadi, yuk rame-rame pakai kosmetik halal! :D


        5. TAMPILAN NATURAL MY DAILY MAKEUP
        Gambar di atas adalah gaya bermakeup saya sehari-hari. Tidak terlalu berbeda satu sama lain, hanya berbeda penggunaan jilbabnya. Kalau mau pergi kerja, saya lebih suka pakai jilbab segiempat dengan gaya kerudung konvensional, soalnya terlihat lebih formal dan rapih. Kalau ngemall, baru pakai jilbab bentuk shawl/phasmina. Kalau di rumah, ya gak kerudungan :D

        Btw, makeup at home saya tidak berlebihan kan? Nah, tampilan seperti itulah yang membuat saya 'dituduh' sahabat saya menggunakan krim perawatan dokter, hehehe *ketipuniyeee. 

        Itulah makeup dengan gaya natural looks, memang selalu menjadi pilihan pertama untuk dandanan ringan sehari-hari :)

        Mengapa Wardah?
        Kosmetik halal terbanyak yang kupakai adalah Wardah. Mengapa? Gampang saja, karena selain memiliki kualitas baik dengan harga terjangkau, Wardah memenuhi ke-6 prinsip bermakeup saya. Alhamdulillah.

        Mau bikin natural look?
        Hmm, bisa banget. Dari dandanan natural sampai wedding make up sekalipun, Wardah bisa! Mengingat, banyaknya  warna yang tersedia, sehingga sangat cocok untuk wanita Indonesia yang memiliki warna kulit yang beragam. Dari yang berkulit putih, kuning langsat, sawo matang sampai cokelat, Wardah punya untuk semua.

        Makeup minimalis tapi tetap bikin cantik?
        Ini juga bisa. Contohnya, hanya dengan TWC nya saja, sudah bisa meratakan warna kulit, noda jerawat sekaligus melindungi kulit saya dari sinar UV.

        Tidak mempersulit saya dalam beribadah.
        Saya kurang suka dengan kosmetik yang sulit dibersihkan, tapi saya ingin makeup yang saya pakai pun tahan lama. Dan Wardah adalah solusi atas dilema saya itu. Kosmetik Wardah memiliki staying power yang cukup baik (terutama twc, exclusive foundation, eyebrow pencil dan longlasting lipstick yang saya pakai), namun tetap mudah dibersihkan sebelum berwudhu.

        Halal?
        Wah, ini gak usah ditanya. Wardah adalah pelopor kosmetik halal di Indonesia, bahkan dunia! Tak heran kalau Wardah bisa memperoleh International Halal Award dari World Halal Council.[4] Semenjak awal kemunculannya, Wardah memang mengusung citra kosmetik untuk para Muslimah, bahkan kini telah berkembang menjadi produk yang dapat dinikmati oleh kalangan yang lebih luas.[5]

        Aman?
        Salah satu prinsip Wardah adalah pure and safe, formulasi yang digunakan pun mengacu pada International Dermatologist Standard.[5] Dan pastinya, semua produknya sudah teregistrasi di Balai POM Indonesia. Lega kan?

        Terakhir, saya mau selfie a.k.a narsisan dulu sama produk Wardah TERFAVORIT! Kalau sudah menjadi terfavorit, pasti akan selalu kubeli lagi saat habis.


        Sekian dulu ya, blogwalkers, semoga bermafaat. Wa allahu alam.

        (Catatan: Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes blog yang diselenggarakan oleh Wardah Beauty Cosmetics, Blogdetik dan LPPOM MUI)


        Menularkan Inspirasi Cantik Dengan Kosmetik Halal Rating: 4.5 Diposkan Oleh: sa

        0 komentar:

        Posting Komentar