Kamis, 03 Oktober 2013

Skin Care | Review Sunscreen Halal Kesukaanku (plus obrolan serba-serbi krim tabir surya)



Assalamualaikum, Qonitas :D

"Mau review sunscreen ya, Mom?"
"Iyah"
"Mana sunscreen? Gak ada yang tulisannya sunscreen!"

.
.
.
.

http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
Menurutku, yang namanya sunscreen, sunblock, suncare, moisturizing UV cream, UV cream, UV filter, UV tint, UV moisturizer, UV gel, sun protector krim, sampai pelembab yang udah ada SPFnya, itu sama saja. Masuk ke dalam kategori 'krim pelindung radiasi sinar ultra violet'. Tapi, aku gampangnya nyebut sunscreen, hehe. 

Tapi, katanya ada perbedaan ya antara sunscreen dan sunblock?
Kalau kita google 'sunblock-sunscreen', kita bakalan lihat yang namanya perdebatan yang tiada habisnya. Dan tulisan yang membahas perbedaan mereka berdua banyak juga, terutama situs-situs luar. Wedeh, rame deh. Bahkan sampe ada yang ngaco, katanya sunscreen itu buat muka, kalau sunblock buat body.*tepokjidat

Dulu, aku juga pernah nulis perbedaan sunblock dan suncreen (di blog lama), tapi kayaknya udah out of date. Soalnya, jaman sekarang perbedaan antara mereka berdua itu jadi kabur. Dulu banget, emang mereka dibedain. Perbedaan yang paling dasar itu ada pada zat yang gunakan sebagai penangkal UV nya. Kalau sunscreen biasanya chemical based, kalau sunblock physical. Tapi, di jaman ayeuna mah, teu aya bedana mana sunscreen jeung mana sanblok. Apalagi, krim tabir surya sekarang lebih sering menggabungkan antara bahan chemical dan phisical (disebut hybrid). 

Nah, daripada debat kusir, mendingan dipake aja, dan rasakan manfaatnya. Oke? *okeeeeeee!

Kalau aku, lebih baik gak keluar rumah sekalian, daripada tanpa sunscreen. Dan silahkan hapuskan semua kosmetik di dunia ini asal jangan lenyapkan 3 hal yang penting buat kulitku: Sunscreen, toner, dan bedak. Haha, becanda.

Di jaman informasi serba canggih dan lengkap gini, udah pada tahu kan ya, kalau sunscreen itu fungsinya ruarrr biaza! Dari menangkal pengaruh buruk sinar UV sampai mencegah penuaan dini pada kulit. Bisa dianggap jantungnya skinker, deh. Aku masih bisa survive tanpa pencuci muka (lebay), tapi enggak bisa kalau gak pake sunscreen ke luar rumah. Kalau cuci muka, sebenarnya pakai air hangat sama washlap aja bisa bersih (kecuali buat bersihin mekap tuebbel kali ya? :D).

Apalagi kulitku ini, termasuk kulit yang lumayan cepat sunburn. Tapi, kalau exporsure-nya terus-terusan, kalau sesekali ya enggak. Soalnya dulu waktu masih kecil, kulitku sering kena luka bakar matahari. Tapi parah-parahnya pas jaman SMP, kulitku sampai terkelupas-kelupas (gara-gara suka basket & renang siang bolong). Karena separah itu, akhirnya ke dokter, trus dikasih krim yang harus dipakai sebelum sekolah, dulu aku nyebutnya 'krim matahari'. Dan kalau habis minta diresepin lagi dan lagi, sampai akhirnya tahu kalau ada sunscren yang dijual bebas di drugstore. Pertama beli merek Nivea, tube warna biru, teksturnya kentel banget kaya sunscreen yang diresepin dokter. Tapi makin ke sini yang namanya sunscreen teksturnya udah mulai enak.

Sebelum pakai Wardah sama Ristra, aku pakai  merek lain (merek X). Merek X bagus, teksturnya enak variannya lengkap, tapi mengandung  hydrolyzed collagen (HC). HC itu gak berbahaya kok, relatif aman, tapi karena sekarang aku memprioritaskan kosmetik halal atau animal free, jadinya aku menghindari HC. http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html

Hydrolized collagen itu hampir bisa dipastikan berasal dari hewan. Biasanya berasal dari babi, ikan, kuda, dll. Jadi statusnya syubhat, alias meragukan. Bisa halal, bisa juga haram kalau berasal dari babi atau hewan halal yang sembelihannya tidak mengikuti kaidah syari.

Berarti semua kolagen yang ada di kosmetik itu meragukan ya? 

Enggak semua kolagen meragukan, misalnya kalau kolagennya berasal dari tumbuhan laut (phyto-collagen), atau kosmetik berkolagen yang sudah mendapat sertifikat halal dari MUI. 

ACNE PERFECTING MOISTURIZER GEL PLUS SPF 18


sunscreen Wardah dari Acne Series nya
Tau gak, tadinya aku gak sengaja beli ini. Niatnya, mau beli Wardah Pore Tightener Toner, eh malah kebeli moisturizer nya (habis, dus kemasannya mirip-mirip :D). Akhirnya, sempet gak kepake tuh (dianggurin), soalnya males coba-coba lagi untuk tahu cocok apa enggaknya. 

Waktu sunscreen yang biasa kupakai bener-bener habis, akhirnya aku coba aja pakai ini. Eh, ternyata enak dipake ya? Pas dipake adem dan gak lengket. Dipake seharian di muka pun gak bikin kulit kusam atau efek-efek negatif lainnya. Karena mengandung zat antiseptik, hitung-hitung mencegah jerawat nongol di kulit. Dan sekarang udah mau habis kupakai, dan COCOK. Pokoknya, sunscreen yang cocok di kulitku itu harus:
  • Teksturnya enak dipake
  • Proteksinya bagus (sesuai dengan SPF yang diberikan)
  • Gak bikin out break di kulit
  • Bisa dibeli bebas di tanggal tua sekalipun, wkwk.
Karena  ini moisturizer ber-SPF, jadi kalau udah pakai ini aku gak usah pakai moisturizer lagi. Selain sudah cukup lembab di kulitku, aku males deh harus ngolesin berlapis-lapis produk kalau gak perlu-perlu banget. Sebenarnya, dalam merawat kulit gak ada aturan yang terlalu baku, misalnya wajib pakai moisturizer. Intinya dengar saja kebutuhan kulit kita masing-masing. Kalau kulitnya memang butuh hidarasi lebih, pakailah pelembab. Kalau kulit udah bagus kelembabannya, ya gak wajib pakai. Kalau parno kering, meski kulit gak kering, ya boleh saja pakai demi kedamaian hati dan jiwa, hehe. Suka-suka, deh. Tapi untukku sendiri, kalau gak butuh ya gak pake :)

Ini kan bentuknya gel, tapi kok gak bening? Gel bukannya kaya jeli-jeli gitu ya?

Kita terkadang bingung kan dengan produk kosmetik yang katanya 'gel' tapi gak berbentuk gel seperti yang ada di pikiran kita? Padahal gel itu gak selamanya bening atau mirip jeli. Kalau dikasih warna yang pekat, ya warnanya gak bening lagi. Atau kalau komposisi airnya lebih banyak (atau pakai gelling agent yang gak kentel), teksturnya bisa saja cair

Disebut gel, karena ditambahkannya gelling agent (bahan pembentuk gel) di dalam campuran kosmetik. Gelling agent itu sejenis koloidal yang menyatukan antara zat padat dengan cair, untuk memberi benefit yang tidak dimiliki oleh bentuk lain seperti cream, emulsi, dll. Keuntungan kosmetik berbentuk gel, misalnya: 
  • Hemat. Dengan sedikit produk yang diaplikasikan, bisa mencukupi kebutuhan, bila dibandingkan dengan bentuk lainnya (misalnya lotion, cream). Karena sifat gel itu: memiliki luas permukaan yang lebar
  • Sejuk. Karena gel dikenal sebagai isolator panas yang cukup baik.

Kekurangan gel: Gel itu cenderung lengket teksturnya. Jadi kalau ada yang tanya, kok pakai kosmetik berbentuk gel lengket sih? Ya, emang gel itu lengket. Tapi, lengket itu bukan berarti berminyak, lho. Bisa lah dibedain mana tekstur yang berminyak dengan lengket.

Kalau Wardah ini, gak terlalu lengket, mungkin karena menambahkan beberapa sejenis silikon di dalam kandungannya, jadi efek lengketnya gak terlalu berasa saat dioles.

Untuk lebih jelasnya, gambar di bawah ini menunjukan komposisi lengkapnya:


Kalau dari komposisinya, ada beberapa zat aktif dalam sunscreen ini:
  • Etilheksil metoksinamat (chemical, anti UVB)
  • Witch Hazel exct (anti-irritant, pore tightener_)
  • Panthenol (anti-irritant, calming)
  • Aloe Vera exct. (calming)
  • Triclosan (antiseptik)
  • Tokoferil asetat (vitamin E, antioksidan)
  • Titanium Dioxide (physical, anti UVA-UVB)
http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
    RISTRA SUNCARE SPF 17

    Ristra Suncare SPF 17
    http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
    Kalau ini aku pakai udah cukup lama. Selain halal, aku suka sama finishingnya yang rada matte di kulit. Ya, lagi-lagi, fungsi silikon berperan di sini agar teksturnya menjadi tidak lengket.

    Karena memang tidak include pelembab, jadi kalau kulitku lagi butuh hidrasi lebih, aku oleskan moisturizer sebelum pakai Ristra Suncare ini.

    Yang disayangkan, produk ini relatif mahal untuk ukuran produk lokal. Ukuran kecil begini sekitar 30-40 ribuan kalau gak salah (lupa). Lebih baik beli ukuran besarnya, kalau dihitung-hitung kayaknya lebih murah. Tapi, yang gede tuh makan tempat!


    Ingredients
    http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
    Kalau dilihat dari komposisinya, zat aktifnya gak terlalu banyak, hanya:
    • Oktil metoksinamat (anti UVB)
    • Titanium Dioxide (Anti UVB-UVA)

    KENAPA AKU TIDAK MEMILIH KEKUATAN SPF LEBIH TINGGI?

    Kalau ngeh sama review ku kali ini, semua produk sunscreen yang suka kupakai berkekuatan medium. Kenapa gak pakai SPF yang lebih tinggi?

    Sebelumnya, kita harus tahu SPF dalam sunscreen adalah perlindungan utama terhadap UVB (penyebab luka bakar pada kulit bila terekspos dalam jangka waktu tertentu). Menurut British Association of Dermatologist ada empat kategori tabir surya berdasarkan SPFnya:
    1. low protection (SPF 6-14)
    2. medium protection (SPF 15-29)
    3. high protection (SPF 30-50)
    4. very high protection (SPF 50>)
    Nah, yang tadi direview ada yang SPF nya 18 (Wardah) dan SPF 17 (Ristra). Keduanya masuk dalam kategori medium protection terhadap UVB. Sekilas memang sepertinya sih remeh ya, kalau SPF nya cuma belasan gitu. Tapi, memang itulah SPF yang cocok untukku. Buat apa pakai yang lebih kalau memang cocoknya segitu? http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html
    ada alasan yang lebih jelas kenapa cocok2 saja dengan SPF medium?
    1. Aktifitas keseharianku (weekdays) lebih banyak indoor, keluar rumah gak ketemu matahari, pulang ke rumah udah senja, hehe (tapi tetep re-apply sesudah wudhu shalat zuhur).
    2. Semakin tinggi SPF, resiko pori tersumbat semakin besar juga terutama untuk pemilik kulit acne prone sepertiku, paling mentok SPF 30.
    3. Udah pakai bedak yang SPFnya lumayan (20+)
    4. SPF segitu udah cukup, gak membuat kulitku memerah (burn) atau menggelap (tanned)
    Tapi, bukan berarti gak punya sunscreen yang high protection. Tetep punya, biasanya pakai yang SPF 30an dengan PA ++ untuk perlindungan UVA yang lebih ekstra, tapi dipakai saat diperlukan, misalnya mau jalan-jalan ke pantai, dufan, renang outdoor, pergi siang-siang, pokoknya yang panas-panasannya lebih puoll... :D  

    Btw, berarti kalau sunscreen yang gak tertulis PA, gak ada perlindungan untuk UVA nya dong...?

    Ya, enggak juga, selama memuat tabir surya yang broad-spectrum, misalnya Titanium Dioxide (TiO2) dan Zinc Oxide (ZnO2). Broad spectrum sunscreen itu, krim tabir surya yang bisa melindungi UVA-UVB sekaligus. Nah, dua zat yang tadi disebutkan, selain bisa menjadi penentu jumlah SPF di suatu sunscreen, mereka bisa melindungi kulit dari UVA juga. Yah, sesekali coba tengok komposisi sunscreen yang kita pakai.

    Itu aja deh, review dan obrolan ringan mengenai sunscreen. Sebenarnya ada banyak sih, yang mau aku tulis lebih dalam mengenai tabir surya. Tapi entar-entar deh, pengennya khusus di postingan tersendiri, gak campur sari kaya gini, hehe. 

    Wassalam
    Love~
    http://nuncabebovino.blogspot.com/2013/10/review-sunscreen-halal-kesukaanku-plus.html

    Skin Care | Review Sunscreen Halal Kesukaanku (plus obrolan serba-serbi krim tabir surya) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: sa

    0 komentar:

    Posting Komentar