Kamis, 09 Januari 2014

Blogging | Saya Blogger Amatir, Kalau Anda?


Hai, Assalamualaikum! :)

Apa sih yang terlintas dalam benak kita kalau mendengar kata amatir?

Beberapa mungkin ada yang jawab: payah, gak berguna, gak mutu, pokoknya hasilnya ngasal, gak bagus, dll. Pokoknya segudang kata yg konotasinya negatif kan ya? Semua makna di atas salah, lebih tepatnya salah kaprah, hehe.

Nah, kalau kalian pernah UAN, biasanya pertanyaan mengenai makna dari kata 'amatir' dalam mata ujian Bahasa Indonesia sering diajukan. Dan kalau kalian lulus, pasti benar menjawabnya (eh, gak juga deng, emang soalnya satu doang? hihi).


Amatir menurut KBBI adalah: "kegiatan yg dilakukan atas dasar kesenangan dan bukan untuk memperoleh nafkah, misal orang yg bermain musik, melukis, menari, bermain tinju, sepak bola sbg kesenangan".

Jadi tidak selalu hal-hal yang payah saja, dari kesenangan bisa menghasilkan karya yang sangat baik kok. Pernah denger kalimat ini gak: "every artist was first amateur." Hehe.

Lawan kata dari amatir adalah professional. Bedanya, profesional membutuhkan keahlian khusus yang lebih mendalam dan bertujuan untuk memperoleh bayaran/honor. 

Nah, berarti  yang dimaksud dengan blogger amatir adalah seorang yang menulis blog dengan dasar kesenangan, bukan dijadikan profesi untuk mencari nafkah. Dan itu saya XD

Lah berarti hampir semua blogger itu amatir dong?

Rata-rata iya. Lagian, selain ngeblog di dunia maya, di dunia nyata kita punya pekerjaan tersendiri, ya gak sih? Tapi, di luar negeri sana banyak blog-blog yang dalam satu blognya memiliki beberapa orang penulis, dan penulis itu dibayar untuk tulisannya, dan setiap tulisannya memiliki standar baku dan deadline yang harus ditepati di setiap postingannya.  Biasanya blog-blog seperti itu akan berkembang menjadi semacam majalah online. Entah lah kalau di Indonesia ada gak ya blogger profesional? Saya melihatnya sih (sepertinya) ada.



Dan kalau tujuan UTAMA blogging demi meraup keuntungan, misalnya sponsor/iklan, dll, sepertinya itu bisa juga disebut profesional. Dan memang bukan lah hal yang salah menjadikan kegiatan menulis untuk mencari uang ataupun pekerjaan utama, selama memegang aturan-aturan tertentu. 

Kalau yang setengah amateur setengah professional gimana?

Ha, itu sih saya kurang tahu. Tapi, amatir atau bukan semua tergantung bloggernya. Tujuan utamamu apa dalam menulis blog? Kalau tujuan utamanya menghasilkan uang, maka anda memang seorang blogger profesional dan  tekunilah dengan serius, ciptakan tulisan berkualitas, kelak anda akan sukses (ekh, lama-lama aku kaya motivator gini, haha)

Kemudian, ada salah satu konsekuensi yang harus ditanggung oleh para blogger profesional, yaitu: Kedisiplinan dan konsistensi membuat tulisan. Bahkan, blog profesional bisa menghasilkan tulisan setiap harinya dan semua tulisan yang akan terbit pun terjadwal (memiliki deadline). Kalau tulisan mereka mandek, otomatis trafficnya macet dan sponsor akan pelan-pelan meninggalkan mereka. 

Berbeda dengan blogger amatir yang bisa sesuka hati dan sesuka moodnya dalam menulis sebuah tulisan. Kadang kalau menulispun harus menunggu inspirasi turun dari langit. Jadi, kalau kita masih blogger amatir, gak usah merasa kecil hati dengan inkonsistensi dalam menciptakan tulisan, karena kita memang melakukannya berdasarkan rasa suka saja. Justru, tulisan yang lahir dari mood yang bergejolak dan inspirasi yang muncul tiba-tiba akan menjadi tulisan yang renyah dibaca, bahkan bisa memberikan inspirasi balik kepada pembacanya. Nah, hal tersebut akan berbeda bukan dengan tulisan yang lahir di bawah tekanan deadline?? 

Makanya, tidak heran banyak orang yang lebih suka membaca opini orang lain dari blog-blog pribadi, dan bukan lagi dari situs-situs komersial. Karena apa? Karena kita mencari makna tulisan yang mendalam, tidak asal-asalan dan tulisan yang berusaha untuk seobjektif mungkin menilai sesuatunya. Misalnya saya, daripada mencari info produk A dari sebuah website majalah wanita tersohor yang dititipi ratusan pesan sponsor, saya lebih suka blogwalking mencari info produk A di blog orang-orang.

Yah, meskipun banyak juga blogger amatir yang asal-asalan. Nah, itu pun gak jadi masalah, toh awalnya blog itu memang wadah pribadi untuk menyalurkan inspirasi dan isi hati seseorang kan, dan tidak dibayar pula? Keputusan ada di jari-jari kita, mau baca blog yang mana, mau ambil informasi yang mana.
Terakhir, yang harus diperhatikan dari seorang blogger amatir dalam membuat tulisan adalah: Jangan abaikan inspirasi yang bisa datang kapan saja.

Blogger amatir gak salah sama sekali kok kalau mau menulis tulisan sesuai moodnya saja. Tapi, yang kurang tepat, blogger amatir sering mengabaikan inspirasi menulis yang datang dari Tuhan. Inspirasi itu bagaikan ilham, gak boleh disia-siakan begitu saja. Jadi, kalau dapet ide, segera tulis! Gak peduli meski ide tersebut baru mengendap dalam barisan draft blog. OK. *(ngomong ke diri sendiri XD)

Nah, sekian tulisan singkat saya mengenai blogger amatir vs blogger profesional. Kalau saya lebih senang menjadi blogger amatir, kalau kalian mau jadi apa?? :)

Wassalam. 

Blogging | Saya Blogger Amatir, Kalau Anda? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: sa

0 komentar:

Posting Komentar